Saturday, April 21, 2007

Right! now ha, ha,
I am an anti-Christ,
I am an anarchist,
don't know what I want,
but I know how to get it,
I wanna destroy the passer by,
'cos I wanna be anarchy,
Ho dogs body,

(Anarchy in UK, Sex Pistols lyric)


Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.
Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh
politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di
Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.
Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku
indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.
Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan
we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

(Wikipedia, Punk)

Lalu jika ada di antara kita dengan ciri fashion di atas namun tidak bisa melakukan apapun dalam masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan masalah agama apakah mereka juga bisa kita sebut anak Punk? Carilah jawaban di antara kita karena sekarang ini meniruan identitas lebih mencerminkan budaya plastik.

2 comments:

Joy Sastra Wijaya said...

Yang aku temui, kebanyakan dari punker di pinggir jalanan terlalu arogan. Aku yakin mereka hanya ikut-ikutan saja. Kalo ga nge-punk ga keren lah..... Sok pemain musik handal, padahal skill musik mereka kebanyakan yg asal-asalan..... Brontak sih brontak tapi pake landasan donk dan gunakan juga akal sehat dari otakmu..... buat yg pny blog ini salam kenal, sama2 dari bali neh.....

punk hardcore comunity said...

malahan yg ikut2 an tuch anak mami. . .
yg g cuma bsa ngrengek ma mama nya untuk dpetin uang jajan. ..
gwe anak street punk. . .
bleh d adu tuch skill music nya ma cpa aj. . .
gwe biasa na pegang drum di band punk rock melodic. . .
pegang bass d band hardcore. . .
kami g memberontak. . .
kami hanya ingin hdup bebas, , ,
kami hanya berontak jika ad yg mengusik kami yang hdup di jalan. .
konx. . .
maap. . .
ne lah kami. . .

Post a Comment