Wednesday, May 2, 2007

Seorang pemuda bercerita kepada teman-temannya bahwa malam sebelumnya dia melihat leak dan ia berkesimpulan bahwa leak itu adalah jelmaan Dadong Gobyah. Tanpa bisa membantah cerita itu, teman-temannya akhirnya juga menyimpulkan hal yang sama. Cerita itu kemudian beredar ke seluruh desa sehingga orang-orang desa jadi membenci perempuan tua yang dipanggil Dadong Gobyah itu.
Dadong Gobyah adalah seorang wanita tua yang hidup sendiri di rumah gubuknya. Sanak keluarganya sudah meninggalkannya puluhan tahun yang lalu untuk bertransmigrasi ke Lampung. Suaminya, Pekak Gobyah telah meninggal tertembus puluru NIKA jaman revolusi dulu. Jadilah Dadong Gobyah seorang janda tua yang jauh dari kata hidup layak. Pernah berhembus kabar akan ada bantuan dari pemerintah bagi wanita tua ini, namun hembusan kabar itu terlalu kencang sehingga Dadong Gobyah hanya dilewati saja. Bantuan Langsung Tunai yang digembor-gemborkan Pak SBY tidak pernah dinikmatinya. Ia hanya mengandalkan tenaga tuanya untuk mengumpulkan saang dan menjualnya ke pasar. Itupun tidak akan laku semua dalam sehari. Beberapa keluarga telah menggunakan kompor gas untuk memasak sehingga tidak memerlukan lagi saang si Dadong. Hasil penjualan saang itu cukup untuk membeli beras dan minyak goreng. Lauknya? Belauk dan don canging juga enak.
Sejak kejadian itu hidup Dadong Gobyak semakin berat. Dia menjadi kesepekang seluruh warga desa. Tak ada yang mau bicara dengannya. Anak-anak pun takut melihat wajah wanita tua itu. Tak ada lagi tegalan yang bisa dicari saang-nya, kalaupun ada, tak ada yang mau beli saang Dadong Gobyah. Takut kalau-kalau salah ucap malam harinya Dadong Gobyah akan ngeleak dan menyakiti orang yang tidak dia suka. Padahal perempuan tua itu tidak pernah mengerti apa sebenarnya yang terjadi. Dadong Gobyak akhirnya sakit-sakitan dan tak ada uang untuk mencari bantuan pengobatan. Bisa ditebak. Dadong Gobyah akhirnya meninggal dalam kesendiriannya. Warga desa menguburnya di setra desa dan gubuk tepat tinggal wanita tua itu diambil sebagai aset desa.
Cerita di atas hanyalah fiksi, namun aib seperti di atas tidak bisa dipungkiri pernah terjadi di Bali. Cerita-cerita leak yang menggangu masyarakat desa masih sering terdengar nyaring diceritakan senyaring tawa leak yang memecah keheningan malam (kata orang). Leak sepertinya sangat menakutkan, sama menakutkannya dengan cerita-cerita ilmu hitam di daerah-daerah lain. Tapi tak seorangpun bisa membayangkan bagaimana menakutkannya jika orang dituduh bisa ngeleak. Dikucilkan, dimusuhi dan tidak punya ruang gerak yang bebas lagi. Akhirnya hanya bisa berjalan menunduk dan menutupi muka.
Apa itu Leak sebenarnya? Banyak versi tentang leak bahkan pernah ada seminar tentang Leak dan peserta seminar lebih sepakat bahwa Leak bukanlah sebuah ilmu hitam serta jaun dari sifat jahat yang dituduhkan oleh semua orang. Tapi pandangan masyarakat sudah tidak bisa dirubah. Leak itu jahat. Orang yang bisa ngeleak harus dimusuhi. Terlepas dari semua itu, sampai saat ini tidak ada seorangpun yang pernah membuktikan bahwa ia telah melihat sosok mengerikan yang mereka sebut leak itu. Sayang juga tak seorangpun bisa membuktikan bahwa cerita itu bohong.
Lalu bagaimana? Argumentum ad Ignorantiam. Para ahli menulisnya demikian. Yang dalam pengertian bebasnya adalah sesuatu itu ada karena tidak ada orang yang bias membuktikan bahwa sesuatu itu tidak ada. Hal ini lebih mengarah pada kesesatan dalam penalaran kita sebagai manusia sehingga kesimpulan yang didapat juga menyesatkan. Demikian juga halnya dengan Dadong Gobyah. Coba saja kita lihat hubungan kedua premis di bawah ini :

Premis I : Pemuda desa itu mengatakan bahwa ia malam sebelumnya ia melihat leak
Premis II : Teman-temannya tidak bisa membuktikan bahwa ucapannya itu bohong.
Kesimpulannya : Pemuda itu memang melihat leak.

Premis I : Pemuda lain berpendapat bahwa tidak benar Dadong Gobyah bisa ngeleak.
Premis II : Pemuda ini tidak bisa membuktikan bahwa tidak benar Dadong Gobyah bisa ngeleak
Jadi kesimpulan yang akan ditarik adalah : Dadong Gobyak bisa ngeleak.

Benarkan Dadong Gobyah bisa ngeleak sehingga orang-orang di desa itu memusuhinya? Jawabannya tergantung pada premis yang digunakan untuk mengambil kesimpulan. Maka bisa saja Dadong Gobyah hanyalah korban kesesatan dalam penalaran masyarakat di sekitarnya. Mungkin juga hal yang sama berlaku pula pada leak yang menyeramkan itu. Jika demikian halnya Dadong Gobyah dan leak punya nasib sama yaitu menjadi korban kesesatan penalaran.
Leak : klik link
Leak : menjadi leak
Dadong : sebutan untuk nenek di Bali
Saang : kayu api
Belauk : larva capung yang biasa dijadikan lauk oleh masyarakat Bali dahulu
Don Canging : Daun pohon berduri yang biasanya tumbuh di pinggir sungai
Kesepekang : sebuah istilah dalam masyarakat adat di Bali, dimana jika orang kesepekang, dia tidak berhak lagi mendapat pelayanan di masyarakat.
Terima kasih untuk I Gede Mahendra yang posting artikel tentang Leak di situs www.iloveblue.com. Tulisan Anda memberi kasanah baru dalam pemahaman leak di Bali. Selain Beliau, Ngurah Artha dan Mangku Teja adalah tokoh-tokoh yang juga berusaha membuka pikiran orang Bali tentang leak.

4 comments:

Yusuf Bimbi said...

Coba bandingkan dengan tuselak lombok. Mungkinkah leak sebenarnya sama dengan tuselak? Atau Tuselak sebenarnya datang dari leak bali? Karena dulu Bali pernah menjajah lombok.
Lihat artikel ini

Anonymous said...

Hmmmm yg ada blm tentu terlihat jdi jgn menduga"

Tampaksiring Journey ( Adventure and Cultural Tourism ) said...

Serem juga cerita leak ini..he
Eco cycling bali . And
Bali rice trekking

Tamieuchanel said...

saya percaya walaupun belum pernah mlihat...
pernah ada anak remaja yg maenan di pantai deket rumah saya n kbetulan( seme) kuburan desa saya dket pante dan lapangan bola.stiap hari minggu pasti rame yg datang ke pange kbetulan hari minggu itu bersamaan sama purnama.jd pante agak sepi.pasangan remaja itu berduaan di bale gong kuburan jm 6 disana...mungkin gk tw kl itu kuburan grus mreka liat nenek gendong cucu sedang menangis duduk...cucunya trus menangis..n kduanya berkata: nek...nek pulang udah mau malem tuh cucunya nangis...tapi nenek gk nengok smpek yg ke 3 xnya baru nengok nenek itu
.bertaring panjang...dan ber lidah panjang bermuka seram...serotak ke 2 pemuda tersebut lari ke arah hotel dket pante untuk minta bantuan n pingsan...n keduanya demam jangka panjang

Post a Comment